Rabu, 20 Oktober 2010

Budidaya Jamur Merang
(Volvariella volvaceae)
JAMUR, dalam sejarah telah dikenal sebagai makanan sejak 3000 tahun yang lalu, dimana jamur menjadi makanan khusus buat raja Mesir yang kemudian berkembang menjadi makanan spesial bagi masyarakat umum karena rasanya yang enak. Di Cina, pemanfaatan jamur sebagai bahan obat-obatan sudah dimulai sejak dua ribu tahun silam.
Jamur merang merupakan jenis jamur yang pertama kali dapat dibudidayakan secara komersial. Di Cina jamur merang mulai dibudidayakan sejak pertengahan abad 17, dan di Indonesia tanaman ini diperkirakan mulai dibudidayakan sekitar tahun 1950-an.

I. Pembuatan Kumbung
A. Penentuan Lokasi :
Sketsa Kumbung Jamur Merang
1. Sumber jerami
2. Sumber air
3. Jalan
B. Persyaratan Kumbung :
• Dinding dalam dan atas menggunakan plastik polyetilen.
• Dinding luar menggunakan sterofoam.
• Kumbung lebih baik ditempat
C. Perbedaan kumbung :
Foto Kumbung Jamur Merang
• Kumbung atas lancip : bila panas maka uap akan mengalir ke samping. Digunakan untuk kumbung yang memiliki satu rak ditengah.
• Kumbung atas datar : uap air akan jatuh ketengah-tengah kumbung. Digunakan untuk kumbung yang memiliki dua rak
II. Media
1. Jerami
2. Kapur CaCO3
3. Dedak
4. Limbah kapas
a) Jerami mengandung :
• Lignin
• Selulosa
• Silicca
b) Alternatif jerami :
• Alang-alang
• Eceng gondok
• Batang jagung
• Kelaras pisang
c) Alternatif limbah kapas :
• Hampas sagu
• Hampas tahu
• Hampas tempe
• Hampas kapuk
III. Pembuatan Kompos
1. Lapisan atas : kompos kapas
2. Lapisan bawah : kompos jerami
IV. Memasukkan Kompos
1. ±10 hari kompos jerami masuk kumbung, simpan setinggi ±40 cm/rak.
2. Lapisi ± 0,5 cm kompos kapas yang telah dikompos selama 1 bulan.
3. Pasteurisasi sampai suhu 70°C, pertahankan 4-5 jam.
4. Penanaman dilakukan bila suhu < 40°C.
V. Pasteurisasi / Steam
Peralalatan Pasteurisasi
1. Lantai kumbung dibersihkan.
2. Peralatan untuk wadah penanaman bibit harus disertakan dalam pasteurisasi.
3. Semua ruang tertutup.
4. Drum pasteurisasi diisi penuh, salurkan pipa ke dalam kumbung.
5. Setelah mencapai 70°C (biasanya setelah 7-8 jam). Suhu dipertahankan selama 4-5 jam
6. Penanaman bibit dilakukan setelah istirahat 1 hari.
Catatan : - bila penyeteaman tidak matang, maka jendela harus dibuka agar amoniak keluar.
- bila penyeteman matang, maka jendela ditutup saja.
VI. Penanaman Bibit
1. pH diusahakan mencapai 7 / netral.
2. Peralatan untuk penanaman yang telah di pasteurisasi disiapkan untuk diisi bibit.
3. Bibit log dihancurkan agar lembut. ( 1 log untuk 1m2)
4. Bibit ditabur pada 2/3 media dari tinggi media / tengahnya tidak di tabur.
5. Bibit sempilan di tanam di bawah media gulungan sebanyak 2 tempat tanam.
6. Bisa juga dibuat bantalan di tiang danditanami bibit.
Penebaran Bibit Jamur

7. Hari I : penanaman dilakukan sore hari.
8. Hari II : pertumbuhan miselium diperhatikan.
9. Hari III : - Bila bibit telah keluar miselium, maka langsung disiram.
- Bila bibit belum tumbuh, maka penyiraman dilakukan hari ke 4.
- Penyiraman bibit dilakukan pada tengah hari ± pkl 13.00
10. Hari IV : mulai hari ke 4, pintu & jendela dibuka antara pkl 06.00-06.15.
11. Hari V : jendela dibuka 15°. Pintu di buka pkl 00.00 selama ½ jam.
12. Hari VI : jendela di buka 30 °.
13. Hari VII : jendela di buka 45°.
14. Hari VIII : jendela di buka 60-90° / bila jamur tumbuh besar.
15. Panen selanjutnya jendela dibuka terus sampai selesai.

VII. Pemeliharaan Media
Jamur berumur 7 hari setelah tanam
1. Penyiraman dilakukan 3 atau 4 hari setelah tanam. Untuk mengubah masa vegetatif menjadi masa generatif. Karena penyiraman dilakukan pada siang hari sehingga jamur menjadi stress dan mengubah fase tanam.
2. Temperatur ruangan 34-36°C.
3. Temperatur media 34- 38°C.
4. Bila temperatur media mencapai 38°C atau lebih maka akan tumbuh cendawan Monilia,
tumbuh antara hari ke V – VIII.


VIII. Panen
1. Ciri jamur siap tanam :
• Bila masih ada tonjolan , panen dilakukan keesokan harinya.
• Bila bulat sudah merata , jamur siap panen.
2. Cara panen jamur :
• Lebih baik tidak menggunakan kuku tangan, tetapi menggunakan pisau yang telah disterilkan.
• Tinggalkan / sisakan sedikit pangkal buah jamur yang di panen.
• Media tidak boleh terangkat.
3. Penyebab menurunnya kualitas jamur merang (bercak-bercak):
• Pasteurisasi tidak matang
• Dedak tidak matang
4. Penyebab jamur pecah :
• Suhu terlalu tinggi
• Terlambat waktu panen.

Budidaya Jamur Merang
Untuk anda yang suka atau hobi pada bisnis hortikultura ini ada info seputar Budidaya Jamur Merang, info ini saya kutip dari milis , nah ini salah satu keuntungan dari mengikuti milis nih…selain nilai silaturahmi , juga ada nilai bisnis nya juga…. Semoga bermanfaat
Saya ada sedikit info untuk budidaya jamur merang.
dulu (+/- 3 thn yl) saya sempat menjadi petani langsung.
Sebagai gambaran dasar dan hal yang harus disiapkan sebelum berbudidaya jamur merang.
1. Lahan harus pasti cukup luas (untuk satu kubung tempat penanaman perlu +/- lahan 5×12 m)
2. kapasitas satu kubung untuk satu siklus tanam (+/-) satu bulan antara 300 s.d. 400 kg jamur. Idealnya kalau kita pingin panen tidak terputus dan tenaga kerja bisa efisien kita harus memiliki paling tidak 6 s.d 8 kubung.
3. Lokasi harus dekat dengan bahan baku, terutama Merang/ jerami / batang padi sisa panen padi
4. Sumber air harus cukup bagus.
5. Diusahakan jauh dari pemukiman warga, karena ada bau tidak sedap diantara proses vermentasi/ pembusukan jerami/merang.
6. Untuk proses sterilisasi dan penguapan ruang sebelum penyebaran bibit, saat itu saya menghabiskan rata-rata 120 liter minyak tanah dalam waktu +/- 12Jam
7. Bahan baku lain yang harus diperhatikan limbah kapuk kapas (bukan kapas sintetis) karena konsumsinya cukup banyak juga setiap siklusnya.
mungkin itu yang bisa saya sampaikan.
apabila anda tertarik untuk mendalami Budidaya Jamur Merang lebih jauh, silahkan berkunjung ke sentra petani Jamur Merang di daerah Ceger – sebelah utara Pasar Cikarang.
Saya sudah cukup lama tidak kontak dengan mereka disana.
Disana ada satu orang mentor di bidang Budidaya Jamur Merang, petani otodidak yang cukup dijadikan nara sumber, Bp. Guntur.
Bila anda berkenan dan apabila sudah sampai di daerah Ceger, tidak susah untuk menemukan rumah Bapak Guntur.
Demikian info tentang Budidaya Jamur Merangyang bisa saya sampaikan, semoga membantu
salam hangat
Info update :
Pembudidaya jamur merang, tiram di Depok,
menjual bibit, dan jamur segar.
hubungi: Idris 021-33044228
Berita mengenai Jamur merang di instansi terkait :
Masyarakat di Desa Citarik, Kecamatan Tirtamutya, kabupaten Karawang Dalam budidaya jamur ini, mereka memanfaatkan limbah tanaman padi, yaitu jerami (merang), sebagai media penumbuhan jamur. Walaupun berdasarkan basil perhitungan analisis usaha tani usaha jamur merang ini cukup menguntungkan, namun belum banyak masyarakat yang mengusahakannya,
Salah satu penyebab kurang berkembangnya budidaya jamur merang di sini adalah terlalu dominannya peran pedagang pengumpul , dalam menentukan harga jual jamur merang. Masalah lain yang dikeluhkan oleh petani jamur merang adalah kualitas bibit jamur merang yang rendah, sehingga produktivitas yang dihasilkan juga rendah.
Melalui kegiatan PRIMA TANI telah dikembangkan beberapa inovasi, seperti pembenahan kelembagaan pengelolaan usaha jamur merang, teknik budidaya jamur merang (termasuk perbaikan media tanam), dan pemumian bibit jamur merang. Hasil dari introduksi inovasi tersebut ternyata cukup menggembirakan, yang salah satunya ditunjukkan oleh meningkatnya produksi rata-rata jamur merang per kumbung per musim tanam di Desa Citarik menjadi sekitar 115 kg (sebelumnya hanya sekitar 75 kg per kumbung per musim tanam). Dari 12 kumbung yang ada saat ini telah dapat dihasilkan jamur merang sekitar 1 ton per bulan dengan harga jamur merang sekitar Rp. 10.000 – Rp. 11.000 per kg.
Sumber Info berita : Jamur Merang Menjadi Andalan Pendapatan Petani Karawang
Info Lain seputar Budidaya Jamur Merang dari badan pemerintah bisa lihat di :
bbpp-lembang.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar