PERAN DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
DALAM PRAKTEK PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN II
(Studi Kasus Di MA Nurul Mujtahidin Mlarak Ponorogo)
I.
LATAR BELAKANG MASALAH
Praktek Pengalaman Lapangan Kependidikan II adalah kegiatan lanjutan dari
kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan Kependidikan I atau microteaching
yang bersifat intrakurkuler yang wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa jurusan
tarbiyah STAIN Ponorogo, yang meliputi latihan mengajar di kelas (real
teaching) dan latihan mengenal pengelolaan sekolah atau madrasah secara
terbimbing dan terpadu, sebagai syarat pembentukan profesi kependidikan.
Landasan PPLK II jurusan tarbiyah STAIN ponorogo dilaksanakan atas dasar
sebagai berikut:
1.
Undang- Undang Republik Indonesia no 20 tahun 2003
tentang sisdiknas
2. Undang- Undang Republik Indonesia no 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen
3. Peraturan pemerintah no 19 tahun 2005 tentang
standar nasional pendidikan
4. Peraturan menteri pendidikan nasional no 16
tahun 2007 tentang standar kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik
5.
Statuta stain ponorogo
Tujuan Praktek Pengalaman Lapangan Kependidikan II adalah:
1.
Membimbing mahasiswa jurusan tarbiyah stain ponorogo
sebagai calon guru yang profesional dengan tugas utama mendidik mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
jalur pendidikan formal, serta pada jenjang pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
2. Membimbing mahasiswa jurusan tarbiyah stain
ponorogo sebagai calon guru yang memiliki kompetensi keguruan, yaitu
seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan prilaku yang harus dimiliki,
dihayati, dan dikuasai oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
3.
Membimbing mahasiswa jurusan tarbiyah stain ponorogo
sebagai calon guru yang memiliki kemampuan dalam penyelenggaraan dan
pengelolaan pendidikan di lingkunga sekolah atau madrasah.
Status Praktek Pengalaman Lapangan Kependidikan II adalah:
1.
praktek pengalaman lapangan kependidikan merupakan bagian
kurikulum jurusan tarbiyah sebagai mata kuliah keahlian berkarya (MKB) yang
wajib diikuti oleh mahasiswa jurusan tarbiyah stain ponorogo.
2. Praktek Pengalaman Lapangan Kependidikan jurusan tarbiyah stain ponorogo memiliki
bobot 6 ( enam ) SKS dengan perincian:
a. PPLK I :
2 SKS
Pembimbingan PPLK II jurusan tarbiyah STAIN Ponorogo dilakukan oleh kepala
sekolah atau madrasah, guru pamong dan dosen pembimbing lapangan, dengan
pembagian tugas sebagai berikut:
1.
Tugas kepala sekolah :
a. Mengadakan perkenalan antara peserta PPLK II
dengan seluruh personalia di lingknga sekolah atau madrasah.
b. Membimbing peserta PPLK II dalam melaksanakan
observasi tentang situasi dan kondisi di sekolah atau madrasah secara
menyeluruh
c. Membimbing peserta PPLK II dalam mengenal
pengelolaan sekolah atau madrasah
d. Mengevaluasi hasil kegiatan peserta PPLK II
dalam mengenal pengelolaan sekolah atau madrasah
e. Menandatangani laporan kegiatan PPLK II yang
meliputi laporan kegiatan latihan mengajar (laporan individu) dan laporan
kegiatan latihan mengenal pengelolaan sekolah atau madrasah (laporan kolektif).
2. Tugas Guru Pamong
a. Memberitahukan jadwal latihan mengajar di
kelas kepada peserta PPLK II
b. Membimbing dan menilai perangkat mengajar
tertulis
c. Memberikan penilaian PPLK II dan melaporkannya
kepada dosen pembimbing lapangan
d. Mendiskusikan dan memberikan feedback terhadap
kegiatan latihan praktetk mengajar yang dilakukan oleh peserta PPLK II di kelas
e. Menandatangni laporan individual peserta PPLK
II tentang kegiatan latihan mengajar di kelas yang meliputi : kegiatan
perencanaan pembelajaran, kegiatan pelaksanaan pembelajaran di kelas, kegiatan
pengamatan pembelajaran di kelas dan kegiatan refleksi setelah kegiatan
pembelajaran selesai.
3. Tugas dosen pembimbing lapangan:
a. Mengantarkan peseta ke tempat praktek lapangan
dan memintakan izin pulang setelah seluruh rangkaian acara praktek lapangan
selesai
b. Monitoring peserta sekali dalam seminggu
c. Memberikan bimbingan dan pembekalan khusus
sebelum melaksanakan PPLK II
d. Memberikan penilaian kemampuan setiap peserta
PPLK II dalam mempertanggung jawabkan secara teoritik laporan kegiatan
pembelajaran.[2]
II.
FOKUS PENELITIAN
Penelitian ini difokuskan pada Peran Dosen Pembimbing Lapangan Dalam Praktek Pengalaman Lapangan
Kependidikan II yang meliputi monitoring, bimbingan, pembekalan dan penilaian terhadap
Mahasiswa PPLK II STAIN Ponorogo di MA Nurul Mujtahidin Mlarak Ponorogo.
III. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peran
dosen Pembimbing Lapangan PPLK II di MA Nurul Mujtahidin Mlarak Ponorogo?
2.
Factor apakah
yang menyebabkan kurangnya peran dosen pembimbing lapangan dalam PPLK II di MA Nurul
Mujtahidin Mlarak Ponorogo?
IV. TUJUAN PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian,
maka Tujuan Penelitian yang ingin di capai adalah:
1.
Untuk mengetahui peran Dosen
Pembimbing Lapangan PPLK II di MA Nurul Mujtahidin Mlarak Ponorogo.
2.
Untuk mengetahui faktor
penyebab kurangnya peran Dosen Pembimbing Lapangan PPLK II di MA Nurul
Mujtahidin Mlarak Ponorogo.
V.
MANFAAT PENELITIAN
1.
Teoritis
Diharapkan penelitian ini mampu memberikan sumbangan pemikiran
dan tambahan ilmu pengetahuan khususnya
pada Dosen Pembimbing Lapangan PPLK II STAIN Ponorogo.
2.
Praktis
Penelitian ini dapat berguna sebagai masukan
dalam menentukan kebijakan lebih lanjut bagi Dosen STAIN Ponorogo mengenai
peranan Dosen dalam mengoptimalkan PPLK
II STAIN Ponorogo.
VI. LANDASAN TEORI DAN/ ATAU TELAAH PUSTAKA
Untuk memperkuat masalah yang akan di teliti maka penulis
mengadakan tela’ah pustaka dengan cara mencari dan menemukan teori-teori yang
akan di jadikan landasan penelitian, yaitu:
1.
Tugas dan peranan dosen di perguruan tinggi
tanggung jawab dan peranan dari seorang dosen di perguruan tinggi antara lain :
tanggung jawab dan peranan dari seorang dosen di perguruan tinggi antara lain :
a.
Tugas dalam
pendidikan dan pengajaran, meliputi :
1)
Memberi kuliah
termasuk memberi dan memeriksa ujian, makalah dan skripsi.
2)
Membantu
memberi kuliah dan mempersiapkan bahan-bahan kuliah.
3)
Membantu
memeriksa makalah dan skripsi.
4)
Menjadi
sponsor(pembimbing) dalam penyusunan makalah dan skripsi
5)
Memimpin dan
mengelola laboratorium dan studio.
6)
Memimpin dan
membimbing praktek di laboratorium atau praktek pendidikan, praktek bengkel
kerja dan praktek di lapangan.
7)
Memberikan
laporan praktek
8)
Memberikan
latihan response
9)
Memberikan
bimbingan dan pengajaran remedial, dan sebagainya
b.
Tugas dalam
penelitian, meliputi :
1)
Mengadakan
penelitian ilmiah.
2)
Membimbing
penelitian bagi mahasiswa dalam persiapan skripsi.
3)
Berpartisipasi
dalam seminar dan berbagai kegiatan ilmiah lainnya.
4)
Membimbing
penelitian untuk menjurus kepada spesialisasi dan pembuatan laporan ilmiah, dan
lain sebagainya
c.
Kegiatan pengabdian
kepada lembaga perguruan tinggi dan pengabdian kepada masyarakat, meliputi :
1)
Turut membantu
kebijaksanaan dalam kerangka rencana induk akademik.
2)
Pemegang
otoritas dalam spesialisasinya.
3)
Merencanakan
dan melaksanakan pembentukan serta pembinaan kader.
4)
Pembinaan
institusional dan kader ilmiah
d.
Bimbingan
kepada para mahasiswa dalam memenuhi kebutuhan dan minat mahasiswa di dalam
proses pendidikan.
e.
Tugas membantu
kelancaran perkuliahan, ujian-ujian dan tugas lainnya yang dibebankan oleh
ketua jurusan.[3]
Berdasarkan uraian tersebut maka penelitian ini terkait
dengan tela’ah pustaka terdahulu yang berusaha mengupas pembahasan tentang:
I
Nyoman Sudiana. 2003, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah Fakultas
Pendidikan Bahasa dan Seni, IKIP Negeri Singaraja yang berjudul : “Peranan Profesionalisme Tenaga Pengajar (Dosen) Terhadap Proses
Pembelajaran Di Perguruan Tinggi”
Yang menghasilkan temuan tentang:
Di
era globalisasi ini, PT menghadapi tantangan yang besar. Untuk itu, diperlukan
adanya peningkatan kualitas proses pembelajaran dalam rangka menghasilkan
lulusan yang bermutu. Untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di PT,
dituntut adanya peningkatan profesionalisme dosen. Profesionalisme
mengisyaratkan empat kompetensi yang harus dimiliki dosen, khususnya kompetensi
dosen yang terkait dengan tugas utamanya sebagai pengajar sekaligus pendidik,
yaitu kompetensi bidang studi, kompetensi pemahaman tentang peserta didik,
kompetensi pembelajaran yang mendidik, dan kompetensi pengembangan kepribadian
dan keprofesionalan.
Metode
merupakan salah satu aspek penting dalam penciptaan kondisi yang kondusif bagi
proses belajar para mahasiswa. Oleh karena itu, dosen yang profesional harus memiliki kompetensi metodologi yang
merupakan salah satu kompetensi pembelajaran yang mendidik.
Berdasarkan
simpulan di atas, disarankan agar perguruan tinggi senantiasa meningkatkan
profesionalisme dosen yang meliputi empat kompetensi di atas. Di samping itu,
kompetensi metodologi dosen juga perlu ditingkatkan untuk mendukung salah satu
kompetensi pembelajaran yang mendidik.
Menurut kami “Peranan
Profesionalisme Tenaga Pengajar (Dosen) Terhadap Proses Pembelajaran Di
Perguruan Tinggi” sangatlah relevan dengan Praktek Pengalaman Lapangan Kependidikan II di
STAIN Ponorogo karena monitoring, bimbingan, pengarahan dan evaluasi mutlak
diperlukan mahasiswa peserta PPLK II guna memaksimalkan proses pembelajaran
dalam PPLK II.
VII.
METODOLOGI PENELITIAN
1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini digunakan Metodologi dengan pendekatan kualitatif,
yang memiliki karakteristik alami (natural
setting) sebagai sumber data lansung, kritis, deskriptif, proses lebih
dipentingkan dari pada hasil, analisis dalam penelitian kualitatif cenderung
dilakukan secara analisa induktif dan makna merupakan hal yang esensial.[4]
Ada 6 (enam) macam metodologi penelitian yang menggunakan pendekatan
kualitatif, yaitu: etnografis, studi
kasus, grounded theory, interaktif, partisipatories, dan penelitian tindakan
kelas.
Dalam hal ini penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus (case study), yaitu: suatu penelitian
yang dilakukan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan sekarang, dan interaksi lingkungan
suatu unit sosial: individu, kelompok, lembaga, atau masyarakat.[5]
2.
Kehadiran Peneliti
Ciri khas penelitian kualitatif tidak dapat dipisahkan dari pengamatan
berperan serta, sebab peranan penelitilah yang menentukan keseluruhan
skenarionya.[6]
Untuk itu, dalam hal ini peneliti adalah sebagai instrumen kunci,
partisipasi penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan instrumen yang lain
adalah sebagai penunjang.
3.
Lokasi Penelitian
Penelitian ini berlokasi di MA Nurul Mujtahidin Mlarak Ponorogo karena di
dasarkan pada pertimbangan adanya keluhan dari para peserta, Guru pamong, dan
Kepala Madrasah dalam pelaksanaan PPLK II di MA Nurul Mujtahidin Mlarak
Ponorogo karena kurangnya peran Dosen Pembimbing Lapangan dalam monitoring,
membimbing, mengarahkan dan mengevaluasi terhadap peserta PPLK II.
4.
Sumber Data
Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tindakan,
selebihnya adalah tambahan, seperti dokumen dan lainnya.
Dengan demikian sumber data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan tidakan
sebagai sumber utama, sedangkan sumber data tertulis, foto dan catatan tertulis
adalah sumber data tambahan.
5.
Prosedur Pengumpulan Data
Tehnik pengumpulan data pada penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Sebab bagi peneliti kualitatif
fenomena dapat di mengerti maknanya secara baik, apabila dilakukan interaksi dengan subyek melalui wawancara
mendalam dan observasi pada latar, dimana fenomena tersebut berlansung dan di
samping itu untuk melengkapi data diperlukan dokumentasi (tentang bahan-bahan
yang ditulis oleh atau tentang subyek).
a.
Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.
Maksud digunakannya wawancara anatara lain adalah (a) mengkonstruksi mengenai
orang, kejadian, kegiatan organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian
dan lain-lain, (b) mengkonstruksikan kebulatan-kebulatan demikian yang dialami
masa lalu.
Dalam penelitian ini teknik wawancara yang
peneliti gunakan adalah wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan beberapa
pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus permasalahan. Sehingga
data-data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat terkumpul secara maksimal
sedangkan subjek peneliti dengan teknik Purposive Sampling yaitu pengambilan
sampel bertujuan, sehingga memenuhi kepentingan peneliti.[7]
Sedangkan jumlah informan yang diambil terdiri dari:
1) Peserta PPLK II di MA Nurul Mujtahidin Mlarak
Ponorogo.
2) Guru pamong PPLK II di MA Nurul Mujtahidin
Mlarak Ponorogo.
3) Kepala Madrasah di MA Nurul Mujtahidin Mlarak
Ponorogo.
b.
Teknik Observasi
Observasi dalam penelitian kualitatif observasi
diklarifikasikan menurut tiga cara. Pertama,
pengamat dapat bertindak sebagai partisipan atau non partisipan. Kedua,
observasi dapat dilakukan secara terus terang atau penyamaran. Ketiga,
observasi yang menyangkut latar penelitian dan dalam penelitian ini digunakan
tehnik observasi yang pertama di mana pengamat bertindak sebagai partisipan.
c.
Tehnik Dokumentasi,
Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
dari sumber non insani, sumber ini terdiri dari dokumen dan rekaman. “Rekaman” sebagai setiap tulisan atau
pernyataan yang dipersiapkan oleh atau untuk individual atau organisasi dengan
tujuan membuktikan adanya suatu peristiwa atau memenihi accounting. Sedangkan “Dokumen” digunakan untuk mengacu atau bukan
selain rekaman, yaitu tidak dipersiapkan secara khusus untuk tujuan tertentu,
seperti: surat-surat, buku harian, catatan khusus, foto-foto dan sebagainya.[8]
6.
Analisa Data
Setelah semua data terkumpul, maka langka berikutnya adalah pengelolahan
dan analisa data. Yang di maksud dengan analisis data adalah proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh dirinya sendiri atau orang lain.
Analisis data dalam kasus ini menggunakan analisis data kualitatif, maka
dalam analisis data selama di lapangan peneliti
menggunakan model spradley, yaitu tehnik analisa data yang di
sesuaikan dengan tahapan dalam penelitian, yaitu:
1.
Pada tahap penjelajahan dengan tehnik pengumpulan data grand tour question, yakni pertama
dengan memilih situasi sosial (place,
actor, activity),
2.
Kemudian setelah memasuki lapangan, dimulai dengan
menetapkan seseorang informan “key
informant” yang merupakan informan yang berwibawa dan dipercaya mampu
“membukakan pintu” kepada peneliti untuk memasuki obyek penelitian. Setelah itu
peneliti melakukan wawancara kepada informan tersebut, dan mencatat hasil
wawancara. Setelah itu perhatian peneliti pada obyek penelitian dan memulai
mengajukan pertanyaan deskriptif, dilanjutkan dengan analisis terhadap hasil
wawancara. Berdasarkan hasil dari analisis wawancara selanjutnya peneliti
melakukan analisis domain.
3.
Pada tahap menentukan fokus (dilakukan dengan observasi terfokus)
analisa data dilakukan dengan analisis taksonomi.
4.
Pada tahap selection (dilakukan dengan observasi
terseleksi) selanjutnya peneliti mengajukan pertanyaan kontras, yang dilakukan
dengan analisis komponensial.
5.
Hasil dari analisis komponensial, melalui analisis tema
peneliti menemukan tema-tema budaya. Berdasarkan temuan tersebut, selanjutnya
peneliti menuliskan laporan penelitian kualitatif.[9]
6.
Pengecekan Keabsahan Temuan
Keabsahan data merupakan konsep penting yang
diperbaruhi dari konsep kesahihan (validitas)
dan keandalan (reliabilitas). Derajat
kepercayaan keabsahan data (kredebilitas) dapat diadakan pengecekkan dengan
tehnik pengamatan yang tekun, dan triangulasi. Ketekunan pengamatan yang dimaksud adalah
menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan
persoalan atau isu yang sedang dicari.
7.
Tahapan-tahapan Penelitian
Tahapan-tahapan penelitian ini ada tiga
tahapan dan ditambah dengan tahap terakhir penelitian yaitu tahap penulisan
laporan hasil penelitian. Tahap-tahap penelitian tersebut adalah (1) tahap pra
lapangan, yang meliputi menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan
penelitian, mengurus perizinan, menjajagi dan menilai keadaan lapangan, memilih
dan memanfaatkan informan, menyiapkan perlengkapan penelitian dan menyangkut
persoalan etika penelitian; (2) tahap pekerjaan lapangan, yang meliputi
memahami latar penelitian dan persiapan
diri, memasuki lapangan dan berperan serta sambil mengumpulkan data, (3) tahap
analisis data, yang meliputi analisis selama dan setelah pengumpulan data; (4)
tahap penulisan hasil laporan penelitian.
VIII.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Di dalam penulisan skripsi ini diawali dengan halaman
formalitas, yang terdiri dari: halaman judul, halaman persetujuan, halaman
pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar dan daftar isi.
Dalam pembahasan skripsi penulis membagi dalam
bagian-bagian, tiap bagian terdiri bab-bab dan setiap bab terdiri dari sub-sub
bab yang saling berhubungan dalam kerangka satu kesatuan yang logis dan
sistematis.
Adapun sistematika pembahasan sebagai berikut:
Bab I. Pendahuluan.
Membahas tentang: Latar belakang masalah, fokus penelitian, rumusan
masalah, tujuan, manfaat dan metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II. Landasan Teori dan/atau Telaah Pustaka.
Membahas tentang: Guru Pendidikan Agama Islam dan self control remaja yang terdiri dari pengertian dan tujuan.
Bab III. Temuan Penelitian.
Membahas tentang: Gambaran umum MA NURUL MUJTAHIDIN MLARAK Ponorogo yang
berisi tentang sejarah singkat, letak geografis, visi, misi dan tujuan serta sarana dan prasarana. Dan tentang
deskripsi data meliputi peran dosen pembimbing lapangan dalam pelaksanaan PPLK II di MA NURUL MUJTAHIDIN MLARAK Ponorogo serta faktor-faktor pendukung dan penghambat.
Bab IV. Laporan hasil penelitian.
Membahas tentang: PERANAN Dosen Pembimbing Lapangan dalam pelaksanaan PPLK II di MA NURUL MUJTAHIDIN MLARAK Ponorogo, serta faktor-faktor pendukung dan penghambat.
Bab V. Penutup.
Membahas tentang: Kesimpulan dan saran. Dan setelah lima bab, kemudian
diikuti dengan daftar pustaka, lampiran-lampiran, daftar riwayat hidup.
IX.
DAFTAR ISI SEMENTARA
Bagian Awal
HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
HALAMAN PENGESAHAN
MOTTO
ABSTRAK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (kalau ada)
DAFTAR GAMBAR (kalau ada)
DAFTAR LAMPIRAN
PEDOMAN TRANSLITERASI
Bagian Inti
BAB I : PENDAHULUAN
B. Latar Belakang Masalah
C. Fokus Penelitian
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
G. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis
Penelitian
2. Kehadiran Peneliti
3. Lokasi Penelitian
4. Sumber Data
5. Prosedur Pengumpulan Data
6. Analisis Data
7. Pengecekan Keabsahan
Temuan
8. Tahapan-tahapan
Penelitian
H. Sistematika Pembahasan
BAB II: LANDASAN
TEORITIK DAN ATAU TELAAH PUSTAKA
A. peran dosen pembimbing lapangan
1. Pengertian dosen
2. Tugas dan peranan dosen di perguruan tinggi
3. Tugas
dalam pendidikan dan pengajaran.
4.
Tugas dalam
penelitian
5.
Kegiatan
pengabdian kepada lembaga perguruan tinggi dan pengabdian kepada masyarakat.
BAB III: TEMUAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MA NURUL
MUJTAHIDIN MLARAK Ponorogo
1. Sejarah Singkat MA NURUL MUJTAHIDIN
MLARAK Ponorogo
2. Letak Geografis MA NURUL MUJTAHIDIN
MLARAK Ponorogo
3. Visi, Misi dan Tujuan MA NURUL
MUJTAHIDIN MLARAK Ponorogo.
4. Sarana dan Prasarana MA NURUL
MUJTAHIDIN MLARAK Ponorogo.
B. Deskripsi Data.
1. Peran dosen pembimbing lapangan dalam pelaksanaan PPLK
II di MA NURUL MUJTAHIDIN MLARAK Ponorogo.
2. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam memaksimalkan peran dosen pembimbing lapangan
dalam pelaksanaan PPLK II di MA NURUL
MUJTAHIDIN MLARAK Ponorogo.
BAB IV :
PEMBAHASAN
1. Analisa Peran dosen pembimbing lapangan dalam pelaksanaan PPLK II di MA NURUL MUJTAHIDIN MLARAK Ponorogo.
2. Analisa Faktor Pendukung dan Penghambat dalam memaksimalkan peran dosen pembimbing lapangan
dalam pelaksanaan di MA NURUL MUJTAHIDIN MLARAK
Ponorogo.
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan.
B. Saran
Bagian Akhir
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
X.
DAFTAR RUJUKAN SEMENTARA
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta, 1998.
Hasil observasi awal di MA NURUL MUJTAHIDIN MLARAK PONOROGO. Pada
senin, 08 september-06 oktober 2012, pukul. 07.30 WIB-13.00 WIB.
Hasil wawancara dengan Pak Didik
(Salah satu satpam di MA NURUL MUJTAHIDIN MLARAK Ponorogo) pada Senin , 26
November 2007, pukul. 12.30 WIB-12.45 WIB.
Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian
Kualitatif . Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002.
Sugiyono, Metodologi Penelitian
kuantitatif kualitatif dan R & D Bandung: Alfabeta, 2006.
[1] Tim penyusun, buku pedoman
Praktek pengalaman lapangan kependidikan, (ponorogo: jurusan trbiyah STAIN
Ponorogo,2012. )1-2
[3]. Drs Oemar
Halaki, Manajemen Belajar di Perguruan Tinggi, (jakarta: Sinar Baru Algesindo, 2006) 23
[8] Suharsimi Arikunto, Prosedur
Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta: 1998), 229-236