Sabtu, 23 Juni 2012

SDS


BAB I. STRUKTUR SOSIAL DAN DIFERENSIASI SOSIAL



1.1. Pengertian dan ciri Struktur Sosial
  • Pengertian Struktur Sosial :Struktur sosial adalah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat, di dalam struktur sosial  tersebut terkandung hubungan timbal balik antara status dan peranan yang menunjuk pada suatu keteraturan perilaku.

       Pengertian struktur sosial menurut Ahli :
  • Coleman : Pola hubungan antar manusia dan antarkelompok manusia
  • Kornblum : Pola perilaku individu dan kelompok, yaitu perilaku  berulang-ulang yang menciptakan  hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat
  • Soerjono soekanto : sebuah hubungan timbal balik antara posisi-posisi sosial dan peranan-peranan sosial

         Ciri-ciri Struktur Sosial :
  • struktur sosial mengacu pada hubungan sosial yang pokok, yang dapat memberikan bentuk pada masyarakat
  • struktur sosial mencakup semua hubungan sosial antara individu-individu pada saat tertentu
  • struktur sosial meliputi seluruh kebudayaan dalam masyarakat
  • struktur sosial merupakan realitas sosial yang bersifat statis dan memiliki kerangka yang membentuk suatu tatanan
  • struktur sosial merupakan tahapan perubahan dan perkembangan masyarakat yang mengandung dua pengertian. Pertama di dalam struktur sosial terdapat peranan yang bersifat empiris, kedua di dalam setiap perubahan dan perkembangan tersebut terdapat tahap perhentian.


Fungsi Struktur Sosial

Menurut Mayor Polak ada 3 fungsi struktur social :
·        Sebagai pengawas social, yakni penekanan terhadap kemungkinan terjadi pelanggaran atas norma dan nilai dan peraturan kelompok atau masyarakat
·        Sabagai dasar untuk menanamkan disiplin social kelompok atau masyarakat
·        Struktus social merupakan karakteristik yang khas dimiliki oleh masyarakat

Bentuk Struktur social


Dilihat dari sifatnya :

·        Struktur social Kaku                 :
Struktur social merupakan bentuk struktur social yang tidak bias diubah atau sekurang-kurangnya masyarakat mengalami kesulitan besar untuk melakukan perpindahan status/kedudukan

·        Struktur social kaku                  :
Struktur social yang setiap anggotanya  bebas bergerak melakukan perubahan status / kedudukannya

·        Struktur social formal                :
Struktur social yang diakui oleh pihak berwenang, contoh lembaga pemerintahan tingkat kabupaten yang terdiri dari bupati, wakil bupati, sekwilda dsb.

·        Struktur social informal             :
Struktur social yang nyata ada dan berfungsi tetapi tidak memiliki ketetapan hukum dan tidak diakui oleh pihak berwenang, contoh tokoh masyarakat yang disegani.


Dilihat dari identitas anggota masyarakatnya

·        Struktur social heterogen           :
Struktur social yang ditandai oleh keragaman identitas anggota masyarakatnya

·        Struktur social homogen            :
Struktur social yang ditandai oleh keanggotaannya sama / sejenis

Dilihat dari ketidaksamaan social :

·        Diferensiasi Sosial         ( Secara horizontal )
·        Stratifikasi Sosial          ( Secara vertikal )

·        Secara horizontal merupakan struktur masyarakat dengan berbagai kesatuan social berdasarkan perbedaan perbedaan suku, agama, dan adat istiadat yang dikenal dengan istilah diferensiasi social

·        Secara vertical merupakan struktus social yang ditandai oleh kesatuan kesatuan social berdasarkan perbedaan pelapisan social baik lapisan atas maupun lapisan bawah yang dikenal dengan istilah stratifikasi social

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg7UMgGhe3lySX_mh5B5C9AJsTKa8QQypYHtNLDve8tykYON7AACySQjV5gAUn6mKDk6YnehqH1T5dr54MsAf70fhLm5XQv5_Qf_wxgaN7qpOgzhaIfSGBOpHpRvvoWrCDgZpVDvYtWNZVZ/s320/heterogenitas.jpg

Faktor pembentuk ketidaksamaan social
·        Factor geografis : Perbedaan mata pencaharian, tradisi, letak geografis, iklim, suhu, dll.
·        Factor etnis
·        Kemampuan / potensi diri
·        Latar belakang social

Menurut pendapatan Peter M. Blau

·        Intersected social structuce :Struktur social yang keanggotaannya bersifat menyilang
·        Consolidated social structure : Struktur social yang setiap anggotanya tumpang tinggi paramenter ( tolak ukur ), dan mengakibatkan penguat identitas keanggotaan

Unsur – unsur struktur social 

menurut Soerjono Soekanto unsur – unsur social dalam struktur social meliputi :
·        Kelompok social
·        Kebudayaan
·        Lembaga social
·        Stratifikasi social
·        Kekuasaan dan wewenang

Diferensiasi Sosial

Pengertian Deferensiasi Sosial
Diferensiasi social adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukan adanya suatu tingkatan (hirarki). Dengan kata lain diferensiasi social adalah klasifikasi terhadap perbedaan-perbedaan yang biasanya sama.

Diferensiasi social dikenal juga dengan istilah kemajemukan – kemajemukan social ditandai dengan perbedaan-perbedaan sebagai berkut:
·        Berdasarkan ciri fisik
·        Berdasarkan ciri social
·        Berdasarkan ciri budaya

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguYtWFqbr_HIlkTf_azcwPQOo5FQ9i9M_Q_5Y3cvmttaTIOBjnTYN097YcgsGI56v_znUEohuQvlaKJQzGIbAyMx1ENgGhrFygaHSSYLAXoqbdjRkTVvanjEb23qOVdFr_qBW25-mJuMeB/s320/bentuk+struktur+sosial.jpg

Bentuk – bentuk diferensiasi social :
A.     Diferensiasi Ras,
B.     Diferensiasi Etnis,
C.     Diferensiasi Agama
D.     Diferensiai Gender

 
Diferensiasi Ras,
Pengelompokan manusia berdasarkan ras merupakan pengelompokan manusia yang bersifat jasmaniah, berdasarkan pada cirri-ciri fisik, seperti warna kulit, rambut, serta bentuk-bentuk bagian wajah.
Dengan kata lain diferensiaisi ras adalah gelompokan masyarakat berdasarkan ciri – ciri  fisiknya

Ras adalah Pengelompokan manusia yang didasarkan oleh ciri fisik termasuk cirri genotif.

Pembagian Ras di dunia menurut A.L Kroeber :
a.       Ras Austroloid mencakup penduduk asli Australia
b.      Ras Mongoloid mencakup Asiatic Mongoloid
c.       Ras Kaukosoid mencakup Nordic, Mediteranian, dan India
d.      Ras Negroid mencakup African, Nergrito
e.       Ras – Ras khusus mencakup Bushman, Veddcid, Polynesian, Ainu

Diferensiasi Etnis (Suku Bangsa)
Diferensiasi etnis atau suku bangsa menunjukan bahwa masyarakat terdiri atas berbagai suku bangsa dengan bahasa dan kebudayaan masing-masing.
Dengan kata lain diferensiasi etnis merupakan perbedaan manusia /penggolongan manusia berdasarkan cirri-ciri budaya , yang mencakup  bahasa, kesenian, dan dapt istiadat. ( atas identitas dan kebudayaan )

Etnis adalah suatu kelompok golongan manusia yang terikat oleh kesadaran aktivitas akan kesatuan kebudayaannya sendiri.

Diferensiasi Agama
Diferensiasi social atas dasar agama terwujud dalam kenyataan social bahwa masyarakat terdiri atas orang-orang yang menaganut suatu agama tertentu termasuk dalam suatu komunitas atau golongan yang disebut umat.
Dengan kata lain diferensiais agama adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan kepercayaan /agama, mencakup Islam, Khatolik, Kristen, Hindu, dan Buddha.

Menurut Emile Durkheim agama adalah sistem terpercaya yang terdiri atas kepercayaan yang berhubungan dengan hal- hal suci.
Agama berisi tentang :
a.       Sesuatu yang dianggap sacral , melebihi kehidupan duniawi
b.      Sekumpulan kepercayaan tentang hal yang dianggap sacral
c.       Penegasan kepercayaan dengan melaksanakan ritual, yaitu aktifitas keagamaan
d.      Sekumpulan kepercayaan yang ikut dalam ritual yang sama.

Diferensiasi Gender
Pada umumnya orang mengangap istilah gender sama dengan seks (jenis kelamin) , tetapi sesungguhnya tidaklah demikian.

Menurut William Ogburn , perbedaan secara seks adalah perbedaan antara laki-laki dan perempuan secara biologis, yaitu karakter primer, seperti alat kelamin,  sedangkan perbedaan gender cara berperilaku pria dan wanita yang ditentukan oleh kebudayaan atau kodratnya dan kemudian menjadi bagian kepribadiannya.


·        Pengertian Gender adalah pola perilaku seseorang yang dibentuk oleh kebudayaan/ kodrat

·        Pengertian Peran Gender sebagai pembedaan jenis kelamin, pria dan wanita secara biologis pria memiliki kekuatan fisik yang melebihi wanita, sedangkan wanita memiliki kemampuan mengandung dan melahirkan anak.


Pengaruh Diferensiasi Sosial

·        Primodialisme, yaitu pandangan atau paham yang menunjukan sikap berpegang teguh padahal yang semula di bawa sejak semula melekat pada diri individu, seperti suku, bangsa, ras, dan agama. ( Sejak Lahir )
·        Etnosentrisme, yaitu suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran – ukuran yang berlaku dimasyarakatnya
·        Sektarian, yaitu keadaan dimana sebuah kelompok atau organisasi tertentu dikelilingi oleh sejumlah organisasi masa, baik formal atau informal
·        Kosolidasi, merupakan usaha untuk memperkuat suatu hubungan
 
Sisi Positif Primodialisme :
·        Mengikat / memperkuat suatu kelompok / golongan terutama menghadapi ancaman dari luar

Sisi Negatif Primodialisme :
·        Membangkitkan permusuhan terhadap kelompok lain

Sisi Positif Etnosentrisme :
·        Menjaga keutuhan dan kestabilan budaya
·        Mempertinggi semangat patriotisme dan kesetiaan pada bangsa
·        Memperteguh rasa cinta terhadap budaya dan bangsa
Sisi Negatif Entosantrisme :
·        Mengakibatkan konflik social dan budaya

ptk


PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS
PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI KELAS IX MTS WAHID HASYIM PONOROGO PADA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
1.    Latar Belakang
Pendidikan adalah tujuan sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kualitas manusia, sebagai suatu kegiatan yang sadar akan tujuan, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses yang berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan semuanya berkaitan dalam suatu sistem pendidikan yang integral.[1] Para ahli pendidikan telah menyadari bahwa mutu pendidikan sangat tergantung pada kualitas guru dan praktek pembelajarannya, sehingga peningkatan kualitas pembelajaran merupakan isu mendasar bagi peningkatan mutu pendidikan secara nasional.[2] Pendidikan pada hakekatnya merupakan upaya untuk mengembalikan dan meningkatkan aktifitas guru dan siswa.
Pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku. Dalam pelaksanaannya sistem pembelajaran merupakan gabungan dari beberapa komponen yang satu sama lain saling berinteraksi dan berinterelasi. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, materi pelajaran, metode atau strategi pembelajaran, media, dan evaluasi. Kualitas pembelajaran harus dilaksanakan seiring perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK). Peningkatan tersebut dapat dilaksanakan dengan menerapkan sistem pembelajaran aktif.
Dalam proses belajar mengajar, hal yang paling berperan adalah cara guru dalam mengajar siswa atau menyampaikan pelajaran yang bertujuan untuk menarik perhatian siswa. Dalam hal ini harus ada metode yang sesuai, sehingga keinginan siswa dalam mengikuti pelajaran juga meningkat, sehingga berpengaruh terhadap prestasi belajar. Tapi pada umumnya kebanyakan guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dan kurang memadai, sehingga siswa sendiri tenggelam kedalam lingkungan belajar yang kurang merangsang aktifitas belajar yang maksimal. Penyebab terjadinya gangguan atau hambatan dalam diri siswa pada saat pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam karena adanya suatu pandangan bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah pelajaran yang sulit, menakutkan dan hanya orang – orang tertentu saja yang dapat mempelajarinya.
Berkaitan dengan masalah diatas, pada kegiatan pembelajaran yang terjadi di MTs Wahid Hasyim Ponorogo ditemukan keragaman masalah bahwa minat siswa dalam mengikuti pelajaran rendah dan konsentrasi belajar siswa kurang. Sebagai seorang guru, kita harus mampu memecahkan masalah- masalah yang ada dalam kelas. Salah satunya dengan menggunakan metode yang lebih menuntut siswa untuk aktif.
Berdasarkan alasan diatas maka penulis akan mengadakan penelitian dengan judul “PENERAPAN STRATEGI POWER OF TWO UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA DI KELAS IX MTS WAHID HASYIM PONOROGO PADA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM”.
2.    Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :
a.       Minat siswa/ siswi kelas IX dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam masih kurang.
b.      Kurangnya konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Dari identifikasi di atas, peneliti melakukan pembatasan masalah yaitu terkait dengan minat siswa/ siswi kelas IX MTs Wahid Hasyim Ponorogo dalam mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.


3.    Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah-masalah diatas, penulis menarik suatu rumusan masalah yang akan menjadi fokus dalam penelitian. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a.       Apakah dengan strategi The Power of Two dapat meningkatkan minat belajar siswa/ siswi kelas IX MTs Wahid Hasyim Ponorogo dalam mengikuti pelajaran Ilmu Pemngetahuan Alam?
b.      Apakah dengan strategi The Power of Two dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa/ siswi kelas IX MTs Wahid Hasyim Ponorogo dalam mengikuti pelajaran Ilmu Pemngetahuan Alam?
4.    Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan proses pembelajaran kooperatif dengan metode diskusi melalui tahapan belajar The Power of Two yang dilakukan peneliti pada kelas IX MTs Wahid Hasyim Ponorogo dan untuk mengetahui peningkatan aktifitas belajar siswa / siswi MTs Wahid Hasyim Ponorogo. Selain itu untuk mengetahui tindakan yang dilakukan peneliti pada proses pembelajaran dalam meningkatkan keaktifan, kreatifitas dan kemandirian serta kemampuan Ilmu Pengetahuan Alam siswa. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk :
a.       Meningkatkan minat belajar siswa Ilmu Pengetahuan Alam melalui strategipembelajaran The Power of Two pada siswa/ siswi kelas IX MTs Wahid Hasyim Ponorogo.
b.      Meningkatkan konsentrsi belajar siswa/ siswi dalam mengikuti pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam melalui strategi pembelajaran The Power of Two pada siswa / siswi kelas IX MTs Wahid Hasyim Ponorogo.


[1]  (Djamarah, 2005:22).
[2]  (Marsigit, 2005:1).