Rabu, 20 Oktober 2010

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Psikologi merupakan perkembangan ilmu pengetahuan dan merupakan cabang dari ilmu pengetahuan psikologi pada umumnya.ilmu tersebut menguraikan tentang kegiatan-kegiatan manusia dalam berinteraksi dengan masyarakat lainya baik secara formal maupun non formal,berinteraksi secara formal contohnya kegiatan belajar mengajar sedangkan yang non formal contohnya kegiatan sehari-hari yang berhubungan dengan masyarakat.Oleh sebab itu disini kami akan sedikit menguraikan tentang pertumbuhan dan perkembangan serta faktor-faktor yang mempengaruhi dan hubunganya dengan proses pendidikan.
B.Rumusan masalah
Disini kami dapat mengambil beberapa rumusan masalah diantaranya:
1.Apakah yang di maksud dengan pertumbuhan dan perkembangan?
2.Apakah implakasi pertumbuhan dan perkembangan terhadap penyelengaraan pendidikan?
3.Bagaimanakah permasalahan dan upaya penanganan masalah peserta didik pada usia remaja?






BAB 2
PEMBAHASAN
A.Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Secara umum pertumbuhan dan perkembangan digunakan secara bergantian, padahal kedua proses ini berlangsung secara interdepedensi artinya saling bergantung satu sama lain. kedua proses itu tidak dapat dipisahkan tetapi dapat dibedakan untuk memperjelas penggunaannya.
Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik secara kuantitatif yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis. Jadi pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil proses pematangan fungsi dalam perjalanan waktu tertentu. pertumbuhan dapat pula diartikan sebagai proses transmisi dari konstitusi fisik (keadaan tubuh atau keadaan jasmaniyah) yang herediter dalam bentuk proses aktif berkesinambungan.
Adapun faktor yang mempengaruhi pertumbuhan yang kurang normal pada organisme adalah sebagai berikut:
1. Faktor sebelum lahir, seperti peristiwa kekurangan nutrisi pada ibu janin: janin terkena virus, keracunan sewaktu bayi dalam kandungan, terkena inveksi oleh bakteri siphilis, TBC, kolera, tifus, gondok, sakit gula dan lain-lain.
2. Faktor pada saat kelahiran, seperti pendarahan pada kulit bayi yang disebabkan tekanan dari dinding rahim ibu sewaktu ia dilahirkan,dan efek susunan saraf pusat karena proses kelahiran bayi dilakukan dengan bantuan tang (tangver-lossing).
3. Faktor yang dialami bayi sesudah lahir, seperti pengalaman traumatik pada kepala, kepala bagian dalam terluka karena kepala janin terpukul atau mengalami serangan sinar matahari. infeksi pada otak atau selaput otak misalnya: penyakit cerebral meningitis, gabak, malaria tropika, dan lain-lain.
4. Faktor fisiologis, misalnya bayi atau anak yang ditinggal kedua orang tuanya, anak dititipkan pada rumah yatim piatu atau yayasan perawatan bayi. Mereka kurang mendapatkan perawatan jasmaniyah dan kasih sayang orang tuanya sehingga anak tersebut mengalami tekanan mental dan kehampaan psikis. hal ini mengakibatkan kelambatan pertumbuhan pada semua fungsi jasmani dan rohaninya.
Pertumbuhan fisik memang mempengaruhi perkembangan psikologis dan sebaliknya faktor psikologis mempengaruhi pertumbuhan fisik, jadi semua penyebab tersebut mengakibatkan pertumbuhan bayi maupun anak menjadi terganggu.
 Sedangkan istilah perkembangan adalah sebagai berikut:
menurut Werner perkembangan sesuai dengan prinsip orthogenetis, yaitu perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi sampai pada keadaan diferensiasi, artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap.
Misalnya,Sejak bayi dilahirkan ia telah mempunyai gambaran lengkap tentang dunia hanya saja gambaran tersebut masih kabur dan samar-samar. terbawa oleh perkembangannya, gambaran total yang samar-samar tadi berangsur-angsur menjadi terang dan bagian-bagiannya bertambah nyata, jelas, dan srukturnya semakin lengkap.
Bijau dan baner berpendapat bahwa perkembangan psikologi adalah perubahan progresif yang menunjukkan cara organisme bertingkah laku dan berinteraksi dengan lingkunganya. Sedangkan menurut Libert dan paulus perkembangan adalah proses perubahan dalam pertumbuhan pada saat tertentu sebagai fungsi kematangan dan ineraksi dengan lingkunganya.

B.Implikasi pertumbuhan dan perkembangan terhadap penyelenggaraan pendidikan.

1.Perubahan fisik pada masa remaja meliputi dua hal antara lain:
a) Percepatan pertumbuhan
Waktu dan proses pertumbuhan fisik tidak sama bagi semua remaja.banyak faktor individual yang memengaruhi jalanya pertumbuhan ini,sehingga baik awal maupun akhir prosesnya terjadi secara berbeda-beda.
b) proses kematangan seksual
meskipun berlangsung dalam batas-batas dan urutan tertentu dalam perkembangan ciri-ciri kelaminya,kematangan seksual anak-anak remaja juga berjalan secara individual.
2. Perkembangan intelek peserta didik usia remaja
Istilah intelek dapat diartikan kekuatan mental yang menyebabkan manusia dapat berpikir kritis.Menurut Webster New World Dictionary of the American Language, istilah intelek berarti:
a). Kecakapan untuk berfikir, mengamati atau mengerti, kecakapan untuk mengamati perbedaan dalam lingkungannya.
b). Kecakapan mental yang besar, sangat intelegence.
c). Pikiran atau intelegence.
 Singgih Gunarsa juga mengajukan beberapa rumus intelegence diantaranya sebagai berikut:
• intelegensi merupakan suatu kumpulan kemampuan seseorang yang memungkinkannya memperoleh ilmu pengetahuan dan mengamalkan ilmu tersebut dalam hubungannya dengan lingkungan dan masalah-masalah yang timbul.
• Intelegensi adalah suatu bentuk tingkah laku tertentu yang tampil dalam kelancaran tindakan serta meliputi pengalaman dan kemampuan bertambahnya pengertian dengan pola-pola yang baru dan mempergunakannya secara efektif.
Beberapa rumusan definisi tersebut mengungkapkan bahwa makna intelegensi mengandung unsur-unsur yang sama dengan yang dimaksudkan dalam istilah intelek, yaitu menggambarkan kemampuan seseorang dalam berpikir dan atau bertindak. Para ahli psikologi telah mengembangkan berbagai alat ukur (tes intelegence) untuk menyatakan tingkat kemampuan berfikir atau intelegensi seseorang.
Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur karena perubahan kecepatan perkembangan kemampuan pada masa remaja tidak mudah terlihat. Pada masa remaja, kemampuan untuk mengatasi masalah yang majemuk terus bertambah. Pada awal remaja, kira-kira pada umur 12 tahun mereka berada pada masa yang disebut masa operasi formal (berfikir abstrak).

3. Perkembangan Bakat Khusus Peserta Didik Usia Remaja

Tidak dapat diingkari bahwa ada perbedaan individual antara individu dalam tingkat kemampuan atau prestasi. Perbedaan tersebut tampak dari perbedaan bakatnya, sedangkan perbedaan bakat dibawa sejak lahir dan bisa juga hasil dari latihan atau pengalaman.
Pemberian nama terhadap jenis-jenis bakat khusus biasanya dapat dilakukan berdasarkan bidang apa bakat tersebut berfungsi, seperti bakat matematika, olahraga, seni, bahasa dan lain sebagainya. Dengan demikian, bakat khusus ini sangat bergantung pada konteks kebudayaan tempat seorang individu hidup dan dibesarkan. Jadi bisa diartikan bahwa faktor pengalaman atau lingkungan sangat mempengaruhi bakat khusus.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi bakat antara lain:
a). Anak itu sendiri. Misalnya, anak itu kurang berminat untuk mengembangkan bakat-bakat yang dimiliki atau kurang termotivasi untuk mencapai prestasi yang tinggi dan bisa juga mempunyai kesulitan atau masalah pribadi sehingga ia mengalami hambatan dalam mengembangkan bakatnya.
b). Lingkungan anak. Misalnya, orang tua kurang mampu untuk menyediakan kesempatan dan sarana pendidikan yang dibutuhkan anak, ekonominya cukup tinggi tetapi kurang memberi perhatian terhadap pendidikan anaknya.

4. Pengembangan emosi peserta didik usia remaja
Kehidupan anak itu penuh dengan dorongan dan minat untuk mencapai atau memiliki sesuatu. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui apa yang ia lakukan, inginkan dan apa yang mereka pikirkan. Gejala-gejala emosional seperti rasa kecewa, marah, takut, bangga, cinta dan benci, harapan-harapan dan rasa putus asa perlu dicermati dan dipahami dengan baik oleh orang tua dan guru.
 Pada saat emosi, sering terjadi perubahan-perubahan pada fisik seseorang, seperti:
a). Peredaran darah bertanbah cepat bila marah.
b). Denyut jantung bertambah cepat bila marah.
c). Bernafas panjang bila kecewa.
d). Bulu roma berdiri bila takut.
C. Masalah dan Upaya Penanganan Masalah Peserta Didik pada Usia Remaja
1.Karateristik masalah peserta didik usia remaja
Masa remaja adalah masa yang paling berkesan dalam hidup seseorang,dan dalam perkembanganya mereka sering menjadi bingung karena kadang-kadang mereka diperlakukan sebagai anak-anak tetapi dilain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa.
 Permasalahan yang muncul pada usia remaja antara lain:
• Kebimbangan mereka dalam memilih sekolah lanjutan.
• Penyesuaian diri,misalnya masalah teman,mereka akan kehilangan teman yang lama dan terpaksa mencari teman yang baru. 2.Upaya penanganan masalah pada peserta didik usia remaja
Setiap individu mempunyai karakter yang berbeda-beda dan disini kita akan menguraikan strategi yang dipelajari individu untuk meminimalkan kecemasan dalam situasi yang tidak dapat mereka tanggulagi.upaya-upaya tersebut antara lain:
a. Represi
Represi didefinisikan sebagai upaya individu untuk menyingkirkan frustasi,konflik batin,stess,dan lain-lain.bila represi terjadi,hal-hal yang mencemaskan itu tidak akan memasuki kesadaran walaupun masih ada pengaruhnya terhadap perilaku orang tersebut.sehingga pada umumnya mereka menekankan aspek positif dari kehidupanya,misalnya:
• Mereka cenderung untuk tidak berlama-lama mengenali sesuatu yang tidak menyenangkan dibanding dengan hal-hal yang menyenangkan.
• Lebih sering mendengarkan berita baik daripada berita buruk.
• Lebih mudah mengingat hal-hal positif daripada hal-hal yang negatif.
• Lebih sering menekankan kejadian yang membahagiakan dan enggan menekankan yang tidak membahagiakan.
b.Denial(menyangkal kenyataan)
Bila individu menyangkal kenyataan,dia menganggap tidak ada atau menolak adanya pengalaman yang tidak menyenangkan dengan maksud,untuk melindungi dirinya sendiri .
c.Fantasi
dengan berfantasi pada apa yang mungkin menimpa dirinya,individu sering merasa mencapai tujuan dan dapat menghindari dirinyadari peristiwa yang tidak menyenangkan.dengan demikian berfantasi tampaknya menjadi srategi yang cukup membantu.






DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar