Senin, 20 Mei 2013

fie


Gerakan dan aliran Feminis
Feminisme adalah : Sebuah aliran gerakan perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan hak dengan kaum pria.
Tokoh Feminisme di namakan Feminis.
Feminis muncul pertama kali pada saat era pencereahan di Eropa yang di pelopori oleh
Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de condorcet, setelah revolusi Amerika tahun 1776 dan revolusi perancis tahun 1792 berkembang pemikiran bahwa pada kenyataanya posisi perempuan di pandang kurang beruntung di bandingkan laki laki. Pada waktun itu posisi perempuan tidak sama dengan laki laki di hadapan hukum, pendidikan dan politik, tahun 1785 perkumpulan masyarakat ilmiah untuk perempuan  di dirikan di Middelburg, sebuah kota di selatan Belanda. Kata Feminis di cetuskan pertama kali oleh aktifis sosialis Charles Faurier tahun 1837. Pergerakan perempuan yang bermula dari Eropa ini pindah ke Amerika dan berkembang pesat di sana oleh John Stuart Mill, sejak saat itulah perjuangan mereka di anggap sebagai tanda kelahiran feminis yang pertama. Perjuangan mereka terus berlanjut, pada tahun  1830- 1840 Perempuan mulai mendapat perhatian di lingkup pendidikan, perubahan gaji, jam kerja dan hak pilih. Pada tahun 1960 Perempuan mulai mendapat ruang gerak di ranah politik yang di pelopori oleh Feminis Perancis Helene Cixeus dan Julia Cristeva.
Aliran aliran Feminisme.
Ada beberapa aliran Feminisme, di antaranya :
1.        Feminisme Liberal
Aliran feminism ini Pandangan yang menempatkan perempuan sebagai sosok yang memiliki pandangan penuh dan individual. Aliran Feminisme ini menyadarkan perempuan bahwa mereka dalam posisi yang tertindas, pekerjaan yang di lakukan perempuan di sector domestic di anggap dan di kampanyekan  tidak produktif dan menempatkan mereka pada posisi sub ordinat. Akar teori ini bertumpu pada kebebasan dan kesetaraan rasionalitas.
2.       Feminisme Radikal
Aliran ini bertumpu pada pandangan bahwa penindasan perempuan timbul karena budaya patriarkhi, tubuh perempuan merupakan obyek utama penindasan laki laki, Perempuan dalam sebuah Negara hanya berposisi sebagai warga Negara tanpa kemampuan untuk mengambil kebijakan, karena peran pengambil kebijakan di pegang oleh laki laki, sehingga muncul “ The Personal is Political “, pandangan buruk banyak di tujukan kepada aliran ini karena sampai menjangkau masalah privat, akan tetapi sisi baiknya di rasakan pula oleh masyarakat Indonesia karena dengan munculnya aliran ini terbit UU NO 23 tentang PKDRT yang aturan di dalamnya menyentuh wilayah privat individu.
3.       Feminisme Post Modern
Mereka berpendapat bahwa  Gender tidak bermakna identitas atau struktur social, gagalnya modernitas dan pemilahan berbeda pada fenomina social  menurut mereka karena penentanganya pada penguniversalan pengetahuan ilmiah dan sejarah.
4.        Feminisme Anarkis
Aliran ini lebih bersifat sebagai paham politik yang menganggap bahwa system dominasi laki laki terhadap perempuan haruds segera di hancurkan.
5.       Feminisme Marxis
Aliran ini ,memandanbg masalah perempuan sebagai kritik kapitalisme, asumsinya sumber penindasan perempuan berasal dari eksploitasi kelas dan cara produksi, Kaum feminis marxis beranggapan Negara adalah kapitalis, Negara mempunyai kemampuan untuk memelihara kesejahteraan namun di sisi lain Negara juga kapitalis yang menggunakan system perbudakan kaum wanita sebagai pekerja.
6.       Feminis Sosialis 
Aliran ini menginginkan struktur masyarakat tanpa kelas dan tanpa perbedaan gender, Feminis ini menggunakan analisis kelas dan gender untuk memahami penindasan perempuan, aliran ini juga menyetujui system patriarkhilah yang menyebabkan penindasan tersebut, dalam konteks Indonesia analisis ini di pakai untuk melihat problem problem kemiskinan yang di bebankan kepada perempuan.
7.       Feminisme Postkolonial.
Dasar pandangan aliran ini adalah penolakan universalitas perempuan, perempuan perempuan yang hidup di daerah bekas koloni akan lebih berat mendapatkan penindasan, selain penindasan berbasis gender, mereka juga mengalami penindasan antar ras, suku dan agama. Dimensi kolonialisme menjadi focus utama aliran ini, yang pada intinya mereka menggugat penjajahan baik secara nilai nilai, fisik maupun mentalitas masyarakat.
8.       Feminis Nordic
Aliran ini menganalisis Feminisme bernegara, bahwa kaum perempuan harus berteman dengan Negara karena kekuatan atau hak politik perempuan tergantung pada kebijakan social Negara.
FEMINISME DALAM ISLAM
Islam adalah Agama yang Rohmatan Lil’alamin, yang membedakan laki laki dan perempuan di sisiNYA adalah ketaqwaan. Islam tidak menafikan feminisme, gerakan feminisme dalam islam akan berhasil bila tetap  mengacu pada Al Qur’an dan Assunnah bukan hanya sekedar  mengimpor  gagasan gagasan asing dari luar  kata Dr Louis Lamya Al Faruqi, ada beberapa tokoh islam yang lain yang berpendapat sama adalah Hasan Turabi, Yusuf Al Qardawi dan Jamal Al Badawi. Gerakan Emansipasi perempuan sebenarnya sudah di mulai sejak jaman Nabi, Islam mengeliminasi Adat istiadat jahiliyah yang sangat merugikan kaum perempuan seperti mengubur bayi perempuan hidup hidup, mengawini dan menceraikan perempuan sesuka hati.
Menurut Muhammad Abduh dan Yusuf Qardawi, ketimpangan dan penindasan di kalangan umat islam terjadi karena perbuatan masyarakat setempat, islam sendiri tidak mengajarkan penindasan dan diskriminasi, Semua ayat yang menceritakan Adam dan Hawa dari Langit hingga turun ke bumi selalu menggunakan kata Kuma dan Huma ( Kamu berdua dan mereka berdua ).Dalam Islam laki laki dan perempuan mempunyai peran masing masing dan mempunyai hak yang sama tanpa di bedakan satu sama lain.
SELANJUTNYA…SEMUA ADALAH PILIHAN, APA YANG MENURUT ORANG LAIN BAIK BELUM TENTU MENURUT KITA BAIK, HUALLAHU A’LAM BISSHOWAB.


 









Tidak ada komentar:

Posting Komentar